Guru Besar Perguruan Girisuci Waris Mataram Yogyakarta Bpk. Abu Wiyono |
Perguruan Pencak
Silat Girisuci Waris Mataram didirikan oleh Bapak Abu Wiyono sebagai Guru Besar
dan Bapak R. Sujanto Partowidjojo sebagai Ketua Umum di Jakarta pada tanggal 5
September 1986 M yang berketepatan dengan tanggal 1 Muharam
1407 H, hari Jum’at Kliwon dengan kantor pusat pada waktu itu di Komplek SEK
NEG RI Blok G1 Cempaka Putih Barat Jakarta Pusat.
Tujuan
utama berdirinya Perguruan ini
adalah untuk menjaga, melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa agar tidak punah ditelan zaman. Pembentukan karakter
bangsa yang berbudaya asli Indonesia, merupakan cita-cita luhur para pendiri bangsa dan hal
inilah yang ingin diteruskan dan dikembangkan kepada generasi muda. Kemudian
dalam aktivitasnya, pembinaan lahir dan batin menjadi titik fokus perguruan ini.
Perlu diketahui,
Pencak Silat khas waris Mataram itulah yang ingin diperkenalkan dan dikembangkan perguruan ini. Pencak Silat disamping olah raga, kesenian dan
beladiri, juga merupakan warisan leluhur kita
dari Mataram. Pencak Silat sebagai olah raga, berarti kita sudah berolah raga yang
menjadikan badan tetap sehat, bukan hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat
rohani, sehingga dapat pula dikatakan, didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa
yang sehat. Adapun Pencak Silat
sebagai kesenian, yang dimaksud adalah seni pencak silat sebagai seni budaya
bangsa, yang harus dilestarikan dan dikembangkan, sehingga tidak akan punah
dari peredaran beladiri sebagai peninggalan atau warisan leluhur kita, dari
Mataram. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa leluhur
dan pahlawan-pahlawannya. Dan penghargaan yang dapat kita berikan adalah
menjaga, melestarikan dan mengembangkan seni pencak silat.
Pengembangan pencak silat bukan hanya
pengembangan secara lahiriah saja, tetapi pengembangan yang disertai dengan
penghayatan dan penjiwaan pencak silat sebagai seni, sehingga dapat merasuk ke
tulang sumsum sebagai seni beladiri pencak silat sebenarnya, yang merupakan
ciri khas budaya bangsa warisan leluhur kita dari Mataram.
Sedangkan
pencak silat sebagai beladiri, berarti bahwa kita harus dapat menghayati pencak
silat itu betul-betul merupakan sarana atau alat untuk membela diri. Beladiri
disini bukan hanya sekedar membela diri, akan tetapi penghayatan dan penjiwaan
pencak silat sebagai beladiri khas bangsa Indonesia.
Untuk
mempertahankan kesatuan dan persatuan dalam rangka menjaga, melestarikan dan
mengembangkan budaya bangsa dari leluhur bangsa Indonesia, Perguruan Pencak
Silat Girisuci Waris Mataram bergabung dalam Persatuan Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI), kiranya hal ini merupakan suatu langkah yang tepat karena
menginggat hanya dengan kesatuan dan persatuanlah generasi bangsa ini akan
maju, selain itu karena menimbang salah satu tujuan dari Persatuan Ikatan Pencak
Silat Indonesia (IPSI) adalah untuk menghimpun aliran pencak silat dalam satu
wadah yaitu IPSI maka sekiranya hal ini merupakan suatu langkah yang tepat.
Adapun masuknya Organisasi Pencak Silat Girisuci
Waris Mataram ke dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) disyahkan dengan
surat yang dikeluarkan oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Cabang Jakarta
pusat dengan nomor surat No. 40/IPSI/Jakpus/XII/1985-89. Sehingga terhitung
mulai tanggal 5 September 1986 Perguruan Pencak Silat Waris Mataram telah syah
masuk sebagai angota Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Dengan demikian
diwajibkan adanya disiplin organisasi sebagai lambang persatuan menuju
pembangunan olah raga nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar